Tuesday, 19 July 2016

Turbocharger VS Supercharger



Turbocharged dan Supercharged merupakan perangkat tambahan yang ada pada bagian mesin untuk menambah tenaga mesin mobil. Pertanyaan yang timbul adalah apakah perbedaan turbocharged dan supercharged?

Meningkatkan tenaga mobil memakai piranti forced induction (induksi paksa udara) memang bisa menghasilkan tenaga yang lebih kuat. Gambaran utama dari proses ini adalah memasukkan udara yang lebih padat dibandingkan pasokan asli dari mesin bawaan mobil lalu menekan udara tersebut ke saluran intake manifold mesin. Pemakaian supercharger dan turbocharger bisa menjawab tantangan tersebut, keduanya bisa menambah pasokan udara dari luar yang akan digunakan dalam proses pembakaran dalam mesin mobil.

Pemakaian supercharger dan turbocharger memang terbukti bisa meningkatkan daya mesin mobil secara drastis. Meskipun prinsip kedua kompresor turbin ini sama, kedua piranti ini memiliki perbedaan yang signifikan terutama pada sumber penggerak putaran turbin-nya. Untuk menggerakkan komponennya, supercharger menggunakan sumber tenaga putaran mesin sementara turbocharger lebih memanfaatkan tekanan gas yang dihasilkan dari sisa pembakaran. Bagaimana kedua piranti ini bekerja dan apa saja perbedaan keduanya? mari simak ulasan berikut.

Prinsip Kerja Supercharger dan Turbocharger

Supercharger
Prinsip supercharger pertama kali ditemukan oleh kakak beradik Philander dan Francis Marion Roots pada tahun 1860 di Connersville, Indiana AS. Sumber putaran supercharger tersedia dalam tiga macam yaitu twin scroll supercharger yang berupa ulir, roots supercharger yang berupa sepasang lobe dengan rongga serta sentrifugal yang mengumpulkan udara ke dalam.

Tiga Jenis Supercharger (Foto: Yellow Bullet)

Supercharged cara kerjanya adalah memasok udara tambahan dengan mengikuti rotasi putaran mesin, semisal putaran mesin mencapai 6000RPM, begitu halnya dengan Supercharger, Keuntungannya adalah Supercharger ini bisa mendongkrak tenaga di putaran bawah, otomatis respon mesin terhadap akselerasi meningkat, kelemahannya Supercharger hanya bisa mendongkrak tenaga di putaran bawah saja, otomatis diputaran tinggi pasti akan mendapatkan efek ngempos atau ngos-ngosan. Biasanya Supercharger diaplikasikan pada mobil-mobil yang mengusung mesin V8 keatas, memang supercharger bagus, tapi hanya untuk putaran awalnya saja, oleh karenanya ada beberapa mobil bermesin V8 terkadang kalah jika diadu dengan mobil lain yang tanpa S/C (Supercharger) tetapi lebih besar tenaganya.


Supercharger Pada Mesin V8 (Foto: Auto Car)

Tubocharger
Sementara turbocharger yang ditemukan oleh Alfred Buchi, seorang insinyur dari Swiss, tidak mengikuti putaran mesin tetapi mengompres sisa gas buang untuk dipadatkan kembali sehingga bisa berputar hingga 70.000 rpm. Dengan dua turbin yang terhubung dalam satu poros, turbin sekunder fungsinya menjadi kincir penggerak yang memutar turbin kompresor utama.

Alfred Buchi dan Skema Turbocharger (Foto: Speed Hunters)

Turbocharged atau yang dikenal dengan turbo mengandalkan sisa gas buang yang dijadikan tenaga. Turbo memiliki 2 turbin yang terhubung dalam satu poros. Turbin sekunder merupakan sebuah kincir yang berfungsi sebagai penggerak yang tenaganya diambil dari tiupan sisa pembakaran mesin. Kincir inilah yang berfungsi untuk memutar turbin utama. Turbin utama dapat berputar hingga 70.000 rpm, maka dari itu ditambahkan Blow off Valve sebagai katup by pass agar tekanan udara yang dihasilkan tetap terkontrol.

Dahulu turbocharged tidak disukai karena sistem kerjanya terdapat lag yang parah dan prinsip kerja yang cukup rawan dikarenakan gas buang tidak langsung dilepas melainkan dipadatkan kembali keruang pembakaran. Tetapi seiring perkembangan jaman yang makin maju, lag yang dibenci dari T/C tersebut dapat dihilangkan, bahkan ada yang sifatnya hampir seperti S/C yang mana bisa mengisi putaran bawah sekaligus nge-boost pada putaran tinggi.

Intercooler
Pada kedua piranti ini, suhu udara yang terhisap semakin meningkat seiring besarnya tekanan udara karena perangkat ini terhubung dengan sumber panas yaitu saluran gas buang. Disinilah dibutuhkan intercooler yang biasanya diletakkan di bawah bemper atau di balik kap mobil untuk menurunkan kembali udara yang panas melalui kisi-kisi-nya.

Pilih Turbocharger Atau Supercharger?

Untuk anda yang sedang bingung menentukan pilihan pada mobil dengan supercharger atau turbocharger, maka kami telah membuat daftar perbedaan kedua piranti ini yang kemudian bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda:

Diagram Turbocharger dan Supercharger (Foto: Gear Patrol)

1. Jika menginginkan mobil yang responsif maka pilihlah supercharger tapi apabila kecepatan menjadi pilihan anda maka turbocharger adalah jawabannya.

2. Turbocharger yang dianggap memiliki kelemahan karena adanya turbo lag bukan berarti tidak lebih buruk dari supercharger yang hanya efektif di putaran rendah. Sebagai tambahan turbocharger saat ini dapat mencapai torsi max mulai dari putaran rendah.

3. Lihat juga torsi extra dimana turbocharger mempunyai lebih banyak torsi dibanding jumlah horsepower yang mereka punyai.

4. Yang terakhir adalah harga, turbocharger mungkin terkesan lebih mahal akan tetapi harus dibandingkan juga dengan efisiensi bahan bakarnya.

Nah, kalau anda sendiri lebih memilih yang mana? Silahkan tulis alasan anda di kolom komentar.