Wednesday, 30 March 2016

Active Safety Motion Adaptive EPS + VSA

Motion Adaptive EPS + VSA merupakan teknologi keselamatan terdepan yang menggabungkan teknologi VSA (Vehicle Stability Assist) untuk mencagah Over Steering dan Under Steering yang terintegrasi dengan EPS (Electronic Power Steering).

Over Steering Control













VSA mengurangi gejala over steering dengan melakukan pengereman pada roda bagian luar, sedangkan EPS akan memberikan bantuan tenaga putar roda kemudi ke arah berlawanan untuk mencegah pemutaran roda kemudi (belok) yang berlebihan.
Misalkan terjadi over steering saat membelok ke kanan maka VSA akan melakukan pengereman pada roda sebelah kiri depan dan kiri belakang. EPS akan meringankan roda kemudi untuk diputar ke arah kiri.

Under Steering Control




















VSA mengurangi under steering dengan melakukan pengereman pada roda bagian dalam, sedangkan EPS akan memberikan bantuan mencegah pemutaran roda kemudi yang berlebihan sehingga mencegah slip pada roda bagian depan.
Misalkan terjadi under steering saat membelok ke kanan maka VSA akan melakukan pengereman pada roda sebelah kanan depan dan kanan belakang. EPS akan meringankan roda kemudi untuk diputar ke arah kanan.

Control Slip Pada Permukaan Jalan yang Berbeda




















VSA memberikan pengereman pada keempat roda secara bergantian sesuai gejala slip yang terjadi, EPS memberikan bantuan tenaga putar roda kemudi ke arah yang berlawanan saat terjadi gejala slip pada jalan.

Control Tiupan Angin Kencang (dari samping)





















EPS memberikan bantuan tenaga putar roda kemudi ke arah sebaliknya dari penyimpangan kendaraan. Misalkan ada tiupan angin kencang dari sebelah kiri kendaraan, maka setir akan terasa berat bila belok ke kanan sebaliknya lebih ringan apabila roda kemudi diputar ke kiri.


Tuesday, 29 March 2016

All New Civic 2016

All-New Honda Civic 2016 yang Bikin Ngiler (Galeri Foto)

Honda Civic 2016 yang merupakan generasi kesepuluh dari civic mengalami perubahan yang begitu drastis dari versi sebelumnya. Bisa dikata melompat begitu jauh baik dari tampilannya maupun fitur terbaru yang dimilikinya.


Spesifikasi Honda Civic 2016

Secara keseluruhan tampang civic sudah beraroma sporty yang melekat kuat berkat desain Gril dan bumper yang ciamik. Sorot tajam pada lampu LED model sipit sebagai lampu utama serta didukung lampu LED DRL untuk menambah safety. Hanya disayangkan saja bahwa penggunaan lampu LED pada lampu utama hanya tersedia dalam tipe tertentu.
Saat mengamati bagian belakang civic sepertinya ada aroma yang berbeda pada wudut khas sedan. Civic 2016 ini memiliki tampilan seperti mobil hatchback namun dengan bukaan pintu belakang seperti mobil sedan pada umumnya. New Honda Civic 2016 ini juga akan ditawarkan dalam 3 pilihan varian yakni coupe, hatchback dan wagon, serta satu lagi varian iaitu Type R.
Intip dari sisi interior civic 2016, Penggemar otomotif akan merasakan aura berbeda dari sedan baru ini, pasalnya disini interior mobil memang didesain sedemikian rupa serta detail yang rapi didukung dengan material berkualitas mulai dari dudukan jok, penataan interior serta fitur fitur yang cukup memanjakan para konsumenya.


Keunggulan Honda Civic 2016

Fitur elektrik yang dibawakan mobil honda terbaru ini juga tak kalah dengan mobil premium. Pada dasboard akan dijumpai layar sentuh 7 inci yang sudah dapat dijalakan menggunakan apilikasi kendaraan Apple carPlay dan Siri tak ketinggalan fitur untuk safety empat kamera mata-mata di area eksterior mobil sedan ini juga tersedia di tipe tertentu. New Civic ini juga sudah dibekali rem prakir elektrik yang sudah dilengkapi brake hold layaknya Mobil Honda HR-V.
Civic 2016 ini tersedia dua pilihan tentunya akan membedakan harga honda civic sesuai kapasitas yang diberikan, yakni mesin berkapasitas 2.0 liter model DOHC yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 158hp pada 4200 rpm dengan torak maksimal 187Nm di 4200rpm.
Sedangkan untuk tipe mesin 1.5 liter yang sudah dijejali turbo mampu menyalurkan tenaga 174hp pada 5,500rpm dan memiliki torak 220Nm mulai 1800rpm hingga 5000rpm.
Kedua tipe mesin ini berpenggerak CVT model G-Design Shift Logic generasi terbaru. Dan jika ada yang menginginkan model Transmisi manual juga disediakan, namun hanya model 2.0L dengan 6 tingkat percepatan.

Harga Honda Civic Terbaru
Sedan Honda Civic 2016 ditawarkan dalam dua varian, yakni Civic 2.0 liter bermesin 4 silinder yang memiliki kode Civic LX 2016 sebagai pilihan standart yang dibanderol dengan harga US$18.64 jika dirupiahkan sekitar Rp 252.000.000,-.
Nah untuk varian Civic EX 2016, disajikan dalam berbagai tipe varian yakni EX-T, EX-L dan EX . Dibekali mesin 1.5 liter dengan turbo. Seri Honda Civic EX dibandrol mulai US$21.875 sampai US$24.7 dan jika dirupiahkan sekitar Rp 298.800.000 hingga Rp 337.000.000,-.

Wednesday, 16 March 2016

Jenis - jenis Engine Coolant (Cairan Pendingin Mesin)


Saat mesin bekerja akan menghasilkan panas atau kalor yang tinggi dan apabila suhu mesin tersebut tidak dikontrol akan mengakibatkan panas berlebih yang sering disebut overheat. Mesin yang overheat bisa menyebabkan mobil menjadi mogok dan cepat rusak. Untuk itulah, Anda memerlukan cairan coolant untuk mendinginkan mesin atau menjaga suhu kerja mesin supaya stabil.

Pilihan jenis cairan untuk pendingin
Supaya mesin tetap bekerja dengan baik, maka Anda harus rajin merawatnya dengan menguras radiator dan memilih cairan pendingin yang baik. Sejauh ini sudah ada beberapa cairan pendingin radiator yang biasa digunakan, termasuk air ledeng. Tetapi mana yang paling baik untuk mobil? Mari lihat perbandingannya berikut:
a. Coolant Konvensional
Secara alami berwarna hijau, tetapi ada yg diberi pewarna merah, memakai Ethylene Glycol (EG) atau Propylene Glycol (PG) sbg bahan anti freeze, sbg bahan inhibitor (anti karat & cavitation/ erosi dinding dlm mesin oleh aliran air) ditambahkan Phosphate atau Silicate. EG berbahaya jika terminum, PG lbh aman. Masa pakai 1-2 thn.

b. Extended Life Coolant
Berwarna orange, dgn bahan dasar EG atau PG, tetapi memakai Organic Acid sbg inhibitor. Coolant ini sedikit meninggalkan endapan (scale & green goo) di dinding dalam saluran pendingin. Diprakarsai oleh General Motor, dikenal juga dgn nama Dex Cool. Masa pakai 3-5 thn

c. Racing Coolant / Surfactant Coolant
Berwarna pink atau ungu, tidak mengandung bahan anti freeze, tetapi menambah kekatan “heat transfer” dari air dgn mengurangi “surface tension” & menambah angka “specific heat” air. Umumnya sudah ber inhibitor, jika petunjuk menyebutkan belum ber inhibitor, maka bisa dicampur dgn ELC. Surfactant Coolant tidak menurunkan suhu mesin, tetapi mempercepat perpindahan panas & menutup Hot Spot (titik konsentrasi) panas di kepala silinder. Contoh: Redline Water Wetter& NOS Super Coolant. Untuk mesin kompetisi tinggi. Umur pemakaian 1-2 thn. Utk kondisi tropis bahan anti freeze tidak dibutuhkan, maka aquadest adalah pemindah panas terbaik , tetapi aquadest tak bisa mencegah karat & cavitation, oleh sebab itu coolant sebaiknya dicampurkan.

Memilih air radiator terbaik
Jadi, mana yang paling baik untuk mobil? Pada akhirnya kembali lagi kepada kebiasaan perawatan dan penggunaan mobil Anda sendiri dan jenis mobil. 
Namun jika Anda memang ingin memilih yang terbaik, perhatikan hal berikut: 
  1. Ada tidaknya kandungan glycol dalam cairan. Glycol ini berfungsi untuk bisa meningkatkan titik didih, dan menurunkan titik beku di coolant.
  2. Ada tidaknya propylene. Untuk air radiator yang kinerjanya optimal, perlu kandungan propylene dengan konsentrat sebanyak 20-50%. Anda bisa memeriksanya dengan refraktometer.
  3. Titik didih cukup tinggi sehingga radiator bisa bekerja dengan lebih lama dan lebih baik.
  4. Perbandingan harga dan fungsi coolant sesuai dengan kemampuan Anda.
  5. Pilihlah coolant yang tidak menimbulkan korosi dan juga endapan di saluran pendingin atau coolant yang memiliki bahan inhibitor atau anti karat.
  6. Warna cairan tidak punya pengaruh apa pun, karena pada dasarnya coolant adalah air yang murni ditambah glycol.
Selama proses penyulingan dan juga zat aditif yang ditambahkan dalam cairan coolant mempunyai kualitas yang baik, maka sebenarnya coolant yang tak mengandung glycol tak terlalu bermasalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang tidak memerlukan adanya fitur anti-freeze. Lain masalahnya kalau Anda tinggal di luar negeri.
Jadi selama Anda merawat radiator Anda dengan baik, maka seharusnya cairan coolant mana pun yang Anda pakai tidak terlalu masalah. Hanya saja, memang sebaiknya hindari penggunaan air ledeng karena mengandung resiko tinggi.

Tuesday, 15 March 2016

SISTEM REFRIGERASI

1.1. Umum.

Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi.

Aplikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak digunakan adalah untuk pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es, freezer, cold strorage, air conditioner/AC Window, AC split dan AC mobil.      Dengan perkembangan teknologi saat ini, refrigeran (bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, disamping aspek teknis lainnya yang diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman berdasarkan kepentingan saat ini dan masa yang akan datang.

Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan dan ketrampilan dari para
teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut, baik dalam hal mekanisme kerja
sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja dalam pemakaiannya.
Image result for ac mobilImage result for food chillerImage result for ac



1.2. Siklus Refregerasi

Prinsip terjadinya suatu pendinginan di dalam sistem refrigerasi adalah penyerapan kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigeran. Karena kalor yang berada disekeliling refrigeran diserap, akibatnya refregeran akan menguap, sehingga temperatur di sekitar refrigeran akan menjadi dingin. Hal ini dapat terjadi mengingat penguapan memerlukan kalor.

Refrigeran dikompresikan sehingga bertemperatur dan bertekanan tinggi, kemudian masuk ke dalam kondensor untuk proses kondensasi karena adanya udara disekitar yang melewati kondensor.
Setelah itu refrigerant akan masuk kedalam receiver drier untuk proses penyaringan uap air dan kotoran yang ada didalamnya, setelah itu akan melewati katup ekspansi yang menyebabkan temperatur dan tekanannya menurun sehingga berubah menjadi kabut  masuk ke evaporator.

Didalam evaporator, refrigerant tersebut melakukan penyerapan panas sehingga terbentuk udara yang dingin dan dihembuskan bower kedalam kendaraan/ ruangan.

1.3. Komponen Sistem Refrigerasi  

Mekanik mesin pendingin terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing dihubungkan dengan menggunakan pipa-pipa tembaga atau selang pada akhirnya merupakan sebuah system yang bekerja secara serempak ( simultan )

Komponen-komponen mesin pendingin yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kompresor
b. Condensor
c. Receiver/ Dryer
d. Expansion Valve
e. Evaporator
f. Pipa refrigerant.

1.3.1. Kompresor & Magnetic Clutch

Kompresor digunakan untuk menaikan tekanan dan mensirkulasikan refrigerant yang ada pada sistem dengan cara mengkompresikannya.










Magnetic clutch digerakan oleh mesin melalui drive belt yang berfungsi untuk menggerakan kompresor dengan menghubungkan dan melepaskannya pada saat yang diperlukan.















1.3.2. Kondensor

Kondensor juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.


Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan.
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja.

Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium pendingin/condensing.

Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing saturation temperature) lebih tinggi dari temperature medium pengemburan (condensing medium temperature). Akibatnya kalor dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ke medium pengembunan, sehingga uap refrigean akan terkondensasi.

1.3.3. Flow Control / Katup Ekspansi

Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran cair tersebut masuk ke katup ekspansi yang mengontrol jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi, tiga diantaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.

a. Pipa Kapiler (capillary tube)
        Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Pipa kapiler diantara kondensor dan evaporator
        Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap. Selanjutnya berlangsung proses penguapan yang sesungguhnya di evaporator. Jika refrigeran mengandung uap air, maka uap air akan membeku dan menyumbat pipa kapiler. Agar kotoran tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran masuk pipa kapiler dipasang saringan yang disebut strainer atau Receiver Drier.
        Ukuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian rupa, sehingga refrigeran cair harus menguap pada akhir evaporator. Jumlah refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan sejauh mana refrigeran di dalam evaporator berhenti menguap, sehingga pengisian refrigeran harus cukup agar dapat menguap sampai ujung evaporator. Bila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada sebagian evaporator. Bila pengisian berlebih, maka ada kemungkinan refrigerant cair akan masuk ke kompresor yang akan mengakibatkan rusaknya kompresor. Jadi sistem pipa kapiler mensyaratkan suatu pengisian jumlah refrigeran yang tepat.
     
 b. Katup Ekspansi Otomatis
           Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban tetap (konstan) seperti pada lemari es atau freezer, tetapi dalam beberapa keadaan, untuk beban yang berubah-ubah dengan cepat harus digunakan katup ekspansi jenis lainnya.
         Beberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain adalah katup ekspansi otomatis (KEO) yang menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan. 
         Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik pula. Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran refrigeran yang masuk ke evaporator menjadi berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator akan berkurang dan “bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan refrigeran akan masuk ke evaporator lebih banyak. Demikian seterusnya.

c. Katup Ekspansi Termostatik (KET)
          Jika KEO bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di evaporator, maka katup ekspansi termostatik (KET) adalah satu katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator. 

 Cara kerja KET adalah sebagai berikut :
 Jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan lebih banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut di evaporator akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan tabung sensor suhu (sensing bulb) dari KET tersebut. Peningkatan suhu dari evaporator akan menyebabkan uap atau cairan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap (terjadi pemuaian) sehingga tekanannya meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan diafragma ke bawah dan membuka katup lebih lebar. Hal ini menyebabkan cairan refrigeran yang berasal dari kondensor akan lebih banyak masuk ke evaporator. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator di
jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.


 1.3.4. Evaporator

Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten).


    Panas yang dipindahkan berupa :

 1. Panas sensibel (perubahan tempertaur) 
      Temperatur refrigeran yang memasuki evaporator dari katup ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan (evaporator saturation temparature). Setelah terjadi penguapan, temperatur uap yang meninggalkan evaporator harus pupa dinaikkan untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut (super-heated vapor)
  
    2. Panas laten (perubahan wujud)
       Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. Untuk terjadinya perubahan wujud, diperlukan panas laten. Dalam hal ini perubahan wujud tersebut adalah dari cair menjadi uap atau menguap (evaporasi). Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya. Adanya proses perpindahan panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair menjadi uap.

Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode waktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator
(evaporator temperature difference).

Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenis evaporator (evaporator saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan.

Kemampuan memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang
dan sirip) akan sangat mempengaruhi kapaistas evaporator.

Monday, 14 March 2016

Apakah Kendaraan Hybrid?

Kendaraan hybrid adalah sebuah kendaraan yang menggunakan dua atau banyak sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan tersebut. Sebutan ini lebih umum merujuk pada kendaraan listrik hibrida (HEV) yang menggabungkan sebuah mesin pembakaran dalam (biasanya menggunakan gasoline enginedengan satu atau banyak motor listrik (Integrated Motor Assist).
Salah satu sumber tenaga ini mungkin menjadi sumber daya utama dan yang lainnya berfungsi sebagai cadangan, atau kendaraan mungkin menggunakan satu sumber dalam situasi tertentu dan menggunakan yang lain dalam situasi yang berbeda.

Berikut ini adalah ilustrasi cara kerjanya merujuk pada Honda Civic Hybrid:


















#Start-up dan Akselerasi
Pada saat start-up dan akselerasi mesin bensin dan motor listrik bekerja bersama-sama dengan menggunakan katup VTEC yang Low dalam kondisi ini motor listrik memberikan assist/ bantuan terhadap motor bensin untuk memberikan tenaga yang besar.

#Akselerasi Pelan
Pada saat akselerasi pelan hanya mesin bensin yang bekerja dengan menggunakan katup VTEC yang low.

#Kecepatan Rendah
Pada saat kecepatan rendah mesin bensin off dan hanya motor listrik yang bekerja untuk meningkatkan penghematan bahan bakar.

#Akselerasi Cepat
Pada saat akselerasi cepat mesin bensin dan motor listrik bekerja bersama-sama dengan menggunakan katup VTEC High dan motor listrik memberikan assist penuh untuk membantu kerja motor bensin.

#Kecepatan Tinggi
Saat kendaraan melaju pada kecepatan tinggi motor listrik off dan hanya mesin bensin yang bekerja menggunakan katup VTEC yang low.

#Deselerasi
Selanjutnya pada saat deselerasi mesin bensin dan motor listrik keduanya off dan motor listrik beralih fungsi menjadi generator yang membangkitkan arus untuk pengisian battery (Intelegent Power Unit).

Dari cara kerja tersebut menjadikan kendaraan hybrid irit konsumsi bahan bakar tanpa mengurangi performa.